INI PERNYATAAN DAN SIKAP TEGAS RUTH WUNGUBELEN KEPADA YOS KEDANG



   Foto : Theodorus Marthen Wungubelen, SH


LARANTUKA, EFRATANEWS - Pengacara Theodorus Marthen Wungubelen, SH atau Ruth Wungubelen memberikan klarifikasi terkait pernyataan Yos Kedang dalam rekaman percakapan yang beredar 15 September kemarin.

Dalam rekaman percakapan itu, Yos Kedang menghubungkan kematian anak Ruth Wungubelen dengan bantuan usaha ternak babi. Dalam rekaman yang sama Yos Kedang berikan pernyataan kalau Ruth Wungubelen bertemu Bupati Flotim Anton Hadjon meminta bantuan beasiswa dari pemda flotim untuk biaya kuliah kedokteran bagi anak perempuannya. 

"Fitnah keji bukan saja terhadap saya tapi juga kepada almaruhm anak saya" tutur Ruth Wungubelen.

Bahwa saudara Yos Kedang anda tanpa dasar menghubung-hubungkan kematian anak saya dengan bantuan usaha ternak babi dimaksud. Bahwa benar almarhum anak saya pernah mendapat bantuan ternak babi pada bulan Desember 2014 dengan mengajukan proposal kepada dinas pertanian kabupaten. Pada tahun tersebut saudara Anton Hadjon tidak sedang menjabat sebagai bupati flotim. Saya tidak pernah berkomunikasi dengan saudara Anton Hadjon dengan urusan dimaksud, tegas Ruth Wungubelen.

Soal biaya kuliah fakultas kedokteran, tidak ada anak perempuan saya yang kuliah di fakultas kedokteran pada universitas manapun. Dia Yos Kedang, pungut cerita ini dari tong sampah, kata Ruth Wungubelen.

Saya hanya memiliki anak laki-laki yang sedang kuliah kedokteran di salah satu universitas di Jakarta, yang mana sejak tahun 2017 telah terakomodir dalam APBD Flores Timur sebagai mahasiswa penerima beasiswa kedokteran, atas murni upaya adik saya Saiful Sengaji bersama Pa Ignas Uran, dan Pa Akto Agil melalui anggaran mendahului perubahan APBD 2017, tambah Ruth Wungubelen.

Kalau ada mahasiswa kedokteran yang bukan penduduk Flores Timur bisa dibiayai kenapa yang tinggal dan membayar pajak di Flores Timur dipersoalkan?

Prestasi anak saya di sekolah cukup baik, IPK pada saat kulia pun cukup baik. Sebagai pembayar pajak daerah, setelah penuhi persyaratan maka wajar saja kalau anak saya dan anak siapa pun di Flores Timur berhak mendapatkan bantuan beasiswa dari APBD, tutur Ruth Wungubelen.

Bahwa Program Beasiswa Kedokteran adalah program dari Bupati Flotim Simon Hayon dan Wakil Bupati Yosni Herin, dilanjutkan oleh Yosni Herin dan masih dilanjutkan oleh saudara Anton Hadjon sebagai Bupati, bukan programnya Paket Breun, jelas Ruth Wungubelen saat diwawancara.

Saya tidak mengerti saudara Yos Kedang berani sekali mengarang cerita bohong sedemikian rupa, dan dia Yos Kedang manusia yang saya tidak kenal itu sangat keterlaluan menghubungkan kematian almarhum anak saya dengan usaha ternak babi, entah untuk tujuan apa? tegas Ruth Wungubelen.

Herannya rekaman percakapan antara Yos Kedang dan Beny Djawan ini disebarkan paska saya dan beberapa teman melaporkan dugaan tindak pidana korupsi senilai Rp. 8 milyar lebih ke Kejaksaan Larantuka untuk proyek penerangan lampu jalan umum, proyek budidaya merungge menggunakan anggaran covid 19 dan proyek tembakau.

Saya akan menjawab fitnah ini dengan melaporkan saudara Yos Kedang dengan pasal 27 ayat (3) UU Nomor 11 tahun 2008 Jo Pasal 310 KUHP, termasuk saudara Beny Djawan yang telah merekam dan patut diduga telah menyebarkan rekaman dimaksud, dengan pasal 30 ayat (2) Jo Pasal 31 ayat (2) Jo UU Nomor 11 tahun 2008.

Harapan saya dalam proses laporan, penyidik bisa memanggil Bupati Flores Timur, Anton Hadjon dan Ajudan Bupati untuk diminta kesaksiannya karena keduanya disebutkan dalam rekaman percakapan tersebut. Saya juga sudah menerima kesediaan menjadi saksi dari beberapa pihak, termasuk Pak Saiful Sengaji dan Pak Bambang Watowutun, pungkas Ruth Wungubelen.

Sebelumnya, Yos Kedang pernah dilaporkan oleh Wakil Ketua Lembaga K.P.K Flores Timur, Bachtiar Lamawuran (BL) didampingi kuasa hukumnya ke Mapolres Flores Timur pada Kamis (19/8/2021). (YK) dilaporkan ke polisi terkait dugaan penghinaan dan pencemaran nama baik.


Penulis : Papi Riberu - (citizen journalism) - Reporter Dian Timur





Post a Comment

0 Comments