MENGENAL "RITUAL AHIK" DI DESA LEWOTALA - KEC. LEWOLEMA || FLORES TIMUR



     Foto : Perayaan Ritual Ahik di Lewotala - Lewolema, Sabtu (25/9/21)

EFRATANEWS, LARANTUKA - Masyarakat Desa di Lewotala, Kecamatan Lewolema - Kab. Flores Timur melaksanakan ritual adat setempat yang disebut dengan "Ahik", pada Sabtu (25/9/21).

Ahik adalah pesta peresmian rumah adat. Sebuah syukuran setelah diselesaikan proses pengerjaan, perbaikan rumah adat. Ritual Ahik tidak dilaksanakan setiap tahun, tidak ada jadwal tetap, bergantung pada kondisi Rumah Adat.

"Tidak selamanya perbaikan, atau rehap Rumah Adat harus ada ritual Ahik. Kita lihat kondisi bagian atas rumah adat, kalau bagian atap Rumah Adat masih bagus tapi lambang yang terpajang dibagian atas Rumah Adat jika sudah kurang begitu baik atau rusak maka mau tidak mahu kita buat perencanaan untuk membangun, perbaikan dan melangsungkan Ahik" jelas anak lewotana, Agustinus Pati Hurit.

Foto Perayaan ritual Ahik di Lewotala

Pada bagian atas Rumah Adat di Lewotala ada lambang menyerupai (buaya). 

"Lambang (buaya) dibagian atas Rumah Adat Lewotala itu melambangkan bahwa kami ini pendatang, dan juga dimaknai sebagai (nenek). Kalau di laut kita bertemu buaya, ada buaya lewat dan kita sudah memanggil nenek maka buaya tidak akan mencelakai kita" terang Agustinus Pati Hurit saat diwawancara.

Pada ritual Ahik masyarakat suku adat Lewotala ambil bagian membawa kebutuhan perayaan, termasuk binatang seperti (babi) untuk dipotong dalam perayaan Ahik. Binatang yang dibawa harus terlebih dahulu diikat di raja tuan punya rumah sebelum dibawa masuk ke Korke. Suku yang terlibat, ada Suku Koten, Kelen, Hurit, Maran, Liwun, Sogen Makin, Tukan, Limahekin, dan suku lainnya.

Rumah adat (koke bale) berfungsi sebagai balai pertemuan yang disakralkan guna mengambil sebuah keputusan. Juga sebagai tempat berkumpulnya dan pertemuan semua suku (masyarakat adat Lewotala). Koka Bale ini membawahi 16 suku.

Foto : Bupati Flores Timur, Anton Hadjon dalam rangkaian ritual Ahik di Lewotala

Hadir juga Bupati Flotim, Antonius Gege Hadjon pada Ritual Ahik di Lewotala, sebagai undangan, dan bagian dari anak suku di Lewotala. 

"Kalau orang Lewotala mengakui dengan adanya (Koke Bale) ini, maka orang Lewotala harus mampu menjaga semua perbedaan dan merawat nilai-nilai leluhur kebudayaan sebagai kekuatan bersama di Lewo Tanah" tutur Bupati Flotim, Anton Hadjon.


Penulis : Papi Riberu - (citizen journalism) - Reporter DIAN TIMUR. COM 



Post a Comment

0 Comments